Oleh : Rofiq Abidin (Ketua Yayasan Suara Hati)
لِيُكَفِّرَ اللّٰهُ عَنْهُمْ اَسْوَاَ الَّذِيْ عَمِلُوْا وَيَجْزِيَهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ الَّذِيْ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS Az Zumar 35)
Pandangan mata yang memanjakan rasa senang kita, memandang hal-hal yang menstimulan gelak tawa dan mungkin tangis karena haru, bahkan dosa mata yang tiap detik terkadang tak terbendung iman.
Pendengaran yang tak henti menambah informasi, mungkin hasutan, bahkan provokasi buruk. Rasa kenyang yang membawa kepada kelegaan, kian kita rasakan begitu melegakan. Namun, tentu kekenyangan membawa kepada hal tak menyehatkan, karena itulah islam melarang makan dan minum secara berlebihan. Islam memerintahkan makan dan minum, tapi melarang berlebih-lebihan.
Pikiran yang memberikan inspirasi baik maupun buruk. Semua rasa, perlu diseimbangkan dengan amal ibadah yang namanya puasa (Shoum). Kenapa ? Semua adakalanya butuh istirahat, raga dan rasa kita butuh istirahat. Itulah puasa menjadi solusi untuk bisa ngerem syahwat kita, nafsu makan kita, ego kita hingga niat buruk tak terduga.
Skema puasa bukan untuk menyiksa hambaNya, namun puasa merupakan jalan untuk kebaikan manusia. Untuk memberishkan semua rasa dan semua karsa yang kita lakukan, perlu ada anti virus yang perlu diunduh, salah satunya adalah aplikasi puasa.
Mengunduh Aplikasi Puasa
Ya, Bulan Ramadhan menjadi bulan yang membahagiakan setiap mukmin, ada berkah dalam berdagang, ada rasa bahagia saat menjelang berbuka. Ada saling peduli, saling menginspirasi hingga saling share kebaikan. Perlu kiranya mengunduh aplikasi puasa, agar muslim yang menawarkan berbagai fitur-futur keberkahan, ampunan hingga rahmat Alloh Yang Maha Bijaksana.
Berikut beberapa tips agar puasa kita dapat menghasilkan ampunan Alloh, hal ini disampaikan oleh Rasululloh Sholallohu Alaihi Wasallam agar umatnya mendapatkannya :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غَفَرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena beriman dan bermuhasabbah, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no. 2014 dan Muslim no. 760)
Dalam hadits tersebut di atas sangat jelas, bahwa untuk mendapatkan aplikasi yang bisa menghapus virus-virus dosa kita, maka lakukanlah puasa dengan dua spirit sebagai berikut :
1. Iman
Lakukan puasa karena iman, kalau karena iman, tak akan muncul karena riya’, karena persepsi atau bahkan karena duniawi. Spirit iman akan menjaga sepanjang orang dalam puasa. Spirit iman, membawa kepada keikhlasan, kepada kesabaran, kepada ketatan dari waktu fajar, hingga terbenam matahari yang menjadi waktu berpuasa.
Sekali-kali jangan puasa bukan karena iman, kalau karena bukan iman, yang ada lelah, capek, mengeluh, kebohongan hingga tak kuasa meneruskan puasa. Niat iman menambah energy, menambah inspirasi, mengundang banyak kelebihan. Iman merupakan shofware anti virus yang bisa menahan serangan saat puasa, sehingga tak kuasa menahan syahwat, ego hingga hawa nafsu yang membawa kepada kejahatan. Dengan puasa yang berlandas iman dapat mengunduh ampunan dari Alloh Yang Maha Pengampun.
2. Muhasabbah
Saat puasa, seyogyanya penglihatan, pendengaran, hingga tangan tidak sembarangan digunakan. Mata yang biasa melihat yang buruk-buruk, saat puasa yang dilandasi muhasabbah, maka pandangan akan berpindah otomatis kepada yang baik-baik. Saat pendengaran mendengar yang buruk-buruk, langsung meninggalkan dengan mengganti yang baik-baik. Saat lisan mulai berkata buruk, maka orang yang berpuasa penuh dengan muhasabah, akan mengingat bahwa itu dosa, maka ia berpindah kepad berkata yang baik-baik.
Dengan puasa yang didasari ikhtisab (koreksi diri) apa-apa yang telah dilakukan, akan lebih berhati-hati dalam berbuat, akan waspada dengan pemikirannya, waspada dengan lisannya, waspada dengan tangannya, waspada dengan matanya, waspada dengan telinganya. Sehingga sikap taqwa yang dibangun saat puasa menjadi tameng atas virus-virus syahwat yang berkeliaran merusak hati dan pikiran manusia.
Dua hal itu menjadi syarat agar puasa kita dapat berdampak pada ampunan Alloh, atas dosa-dosa yang telah kita lakukan pada masa lalu. Puasa tanpa iman dan tanpa muhasabbah, tak akan dapat mengunduh ampunanNya.
Maka dari itu, puasalah karena iman, bukan karena pujian. Puasalah dengan terus ikhtisab (mengkoreksi diri), bukan karena duniawi. Ampunan Alloh atas orang-orang yang berpuasa adalah kebahagiaan yang tersendiri dari mukmin yang menjalankannya. Silahkan meng-copy cara-cara puasa sebagaimana Rasululloh mengajarkannya, selanjutnya aplikasikan dalam kehidupan nyata, dengan jiwa mujahadah (sungguh-sungguh). Karena dengan kesungguhan maka kesuksesan mengunduh ampunan Alloh akan kita dapatkan. Biidznillah.
Maka dari itu, mukmin yang terpanggillah yang akan mengunduhnya, mukmin yang terpanggillah yang akan mengamalkan dengan sepenuh hatinya. Jangan lewatkan momentum mengunduh ampunan Alloh melalui puasa sebagaimana yang diajarkan nabi kita Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam. Wallohu a’lam.