Oleh :  Bapak Imam Yuniarto, S.T. (Manajer Program YSH)

Manusia diciptakan Alloh SWT untuk suatu tujuan yang besar dan misi yang penting yaitu beribadah kepada Alloh ta’ala semata.

Alloh SWT menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas yaitu agar ia menjadi khalifah di bumi ini. “Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi…“(QS Fatir: 39)

Manusia diberi tanggung jawab untuk memelihara, menjaga serta mengelola bumi ini beserta isinya. Artinya demi kelangsungan dan kepentingan kita sebagai manusia.

Manusia berhak memanfaatkan semua yang diciptakan Alloh selama untuk kemaslahatan umat manusia. Salah satu dari hak tersebut adalah hak untuk memanfaatkan tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Namun demikian Alloh melarang manusia untuk membuat kerusakan di muka bumi ini. Kerusakan itu bermakna luas, bukan hanya kerusakan bumi secara fisik, namun juga kerusakan alam semesta beserta isinya (termasuk satwa di dalamnya).

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar-Ruum: 41)

Bumi telah memberikan segala kebutuhan untuk hidup kita, namun seringkali kita lupa bagaimana berterima kasih. Padahal banyak cara untuk berterima kasih.

Mulailah dengan langkah sedehana yaitu dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. Menjaga lingkungan bukan saja menjadi kewajiban, melainkan kebutuhan bagi seluruh manusia yang tinggal di dalamnya.

Peduli terhadap lingkungan, hakikatnya adalah peduli terhadap kehidupan kita sendiri. Apa yang kita lakukan terhadap lingkungan, maka itulah yang akan kita rasakan. Memperlakukan lingkungan dengan seenaknya, tanpa akal dan ilmu pengetahuan akan membuat manusia terjebak dalam kerusakan alam.

Untuk itu, sudah seharusnya kita menjaga kehidupan kita di dunia dengan peduli terhadap lingkungan. Menjaga keseimbangannya  pada alam semesta. Itulah bentuk kesyukuran kita dan sebagai hamba Allah yang menggunakan akalnya.