Oleh :
Rofiq Abidin, S.H. (Ketua LAZ Persada)

 

Era sok pintar dan sok suci kini hadir beriringan dengan menggeliatnya smartphone masa kini. Kenapa Indonesia menjadi negeri paling tidak beradab di Asia dalam bermedsos ria? Sok pintar, tanpa bekal kompetensi, share info tanpa tahu hoax atau jayid infonya.

Yang penting konten..!

Yang penting like..! Dapat cuan..!

Wow.. Jauh dari kritik santun..

Namun keroyokan menggoreng issu yang sedang panas, tanpa tega membunuh karakter saudaranya sendiri, tanpa merasa dosa memakan bangkai saudaranya dengan ghibah nasional.

Era sok suci dan sok pintar.. Saya sih gak heran, yang ngaku paham agama saja terkadang ada bahasanya provokatif, mencela, takfiri dan jauh dari akhlak nabi yang katanya diyakini…

sehingga menggiring muhibbinnya yang taklit buta.. Tanpa basa basi, benar atau tidak info, lalu nge-judge, membuly tanpa kasih tanpa rasa iba… hingga tata adab tak dihiraukan..

Tanpa pikir panjang dampaknya untuk diri apalagi orang lain secara luas…Yang penting exist, mashur atau bahkan mengatasnamakan agama, namun kurang cerdas dan kurang bijak mengambil nilai, karena tata pikir yang kurang luas..

Memusuhi saudaranya, menjelek-jelekkan saudaranya yang sama sama Tuhannya, sama-sama nabinya, sama sama syahadatnya…

Common enemy itu bernama HOAX…
Bukan saudaranya yang sedang membangun peradaban dengan pemikiran yang visioner yang belum dipahami.. Mari bijak bernegara, cerdas beragama dan santun berargumen.

 

#mindset
#polapikir