MUSLIM ITU MENJAGA DIRI DARI GANGGUAN LIDAH DAN TANGAN

(Rofiq Abidin-Ketua LAZ Persada)

Sahabat, pernah ngalamin menjauh dari seseorang karena khawatir ucapannya nylatu, pedes, nylekit?

Sahabat pernah ngalamin menjauh dari seseorang yang suka jahil, main tangan?

Nah, jika mengalami yang seperti itu, jangan buru-buru menyimpulkan dan menjauhinya. Bisa jadi dia memang ingin berubah tapi belum tahu caranya berubah. Maka, jangan dibully, tapi harus ditunjukkan jalannya.

Itulah sikap muslim utama. Karena jika lisan kita juga Mencibirnya, apa bedanya? Menjaga diri dari ganguan lidah dan tangan”

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الإِسْلام

أَفْضَلُ؟ قَالَ: مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ، وَيَدِهِ

Dari Abi Musa ra berkata, “Mereka bertanya, Wahal Rasulullah, bagaimanakah Islam yang paling afdhal itu?” Beliau menjawab, “Seorang muslim yang menyelamatkan orang muslim lainnya dari bencana akibat perbuatan lidah dan tangannya.” (H.R. Bukhari).

Jadi, mari jaga lisan dan jaga tangan kita dari tindakan jahil.

Bestie-bestiean boleh, tapi jangan mencela yang lainnya atau circle-circle yang tidak sependapat.

Rukun lebih tampan indah daripada mempertahankan existensi mengorbankan persatuan. Semua berawal dari lisan dan tindakan kita.