Oleh :

Hasrin Mar’atusshifa

(Staf Humas)

 

Sering dengar kata-kata “Buat apa wanita mengejar pendidikan tinggi-tinggi? Kan ujung-ujungnya nanti juga bakal cuma ngurusin pekerjaan rumah dan merawat anak?” Apakah kita setuju dengan statement itu?

Statement tersebut merupakan pemikiran yang kurang tepat. Karena pada dasarnya seorang wanita haruslah berpendidikan. Mindset tersebutlah yang harus kita tanam saat ini. Karena kelak wanita akan menjadi seorang ibu yang akan melahirkan generasi-generasi penerus tonggak perjuangan bangsa. Wanita menjadi simbol bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa.

Dalam islam dikatakan bahwa “Al Ummu Madrasatul Ula” yang artinya wanita adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Karena dengan wanitalah generasi-generasi penerus tersebut banyak berinteraksi sejak dini dan mendapat pendidikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa maju mundurnya suatu negara ditentukan oleh pandangan dan pemikiran wanita. Sungguh besar sekali bukan peran wanita terhadap kemajuan bangsa ini? Kebayang nggak bagaimana nantinya bangsa kita jika generasinya dilahirkan dari wanita-wanita yang kurang berpendidikan?

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Psychology Spot mengungkapkan bahwa seseorang dilahirkan dengan gen yang berbeda-beda. Artinya bahwa setiap orang menurunkan faktor yang berbeda-beda dari ayah dan ibu. Namun, khusus gen kecerdasan memang biasanya menurun dari ibu. Karena gen kecerdasan disebutkan berada di kromosom X. Wanita sendiri membawa 2 kromosom X yang artinya anak akan lebih mungkin mendapatkan kecerdasan mereka dari ibu.

Sudah saatnya mindset berpikir kita harus dirubah. Ingatlah bahwa hanya dengan ilmu kita dapat merubah suatu peradaban.  Disamping itu Allah juga sangat menyukai orang yang berilmu, bahkan Allah akan meninggikan derajat bagi orang-orang yang berilmu. Maka dari itu, seluruh kaum muslimah di era globalisasi ini haruslah bersemangat dan termotivasi untuk menjadi wanita dan ibu yang cerdas.  (syf)