Saat berusia 5 tahun, Dzaky (8) sudah ditinggalkan almarhum ayahnya. Kehilangan sosok Ayah dari kecil membuatnya harus hidup mandiri bersama sang ibu. Masa kecil Dzaky sangat dekat dengan sang ayah. Sosok ayah yang sangat penyayang membuat merasa sangat nyaman saat menghabiskan waktu dengan ayahnya kala itu.

Dan tepat tanggal 26 February 2020 lalu di usia Dzaki 5 tahun sang ayah tercinta pergi untuk selama-lamanya karena kecelakaan kerja. Kini Dzaki tinggal dengan ibunya di kos-kosan sederhana di Desa Kedungboto, Taman, Sidoarjo. Sebagai seorang anak yang tumbuh tanpa sosok ayah, wajar kiranya jika anak tunggal dari pasangan Bapak Hanafi dan Ibu Risa ini merasa iri ketika melihat teman-temannya berkumpul dengan keluarganya yang utuh.

Terutama ketika mereka bersalaman pada orangtuanya sebelum berangkat ke sekolah. Dengan modal seadanya, sang ibu buka kios jajanan dan minuman kecil-kecilan di depan tempat kos mereka.

Bocah ganteng kelas 1 di SDN Ketegan I ini, juga rajin membantu sang ibu di kios jajanan mereka. “Penghasilan dari berjualan jajanan dan minuman tidak menentu, terkadang hanya 30 ribu/hari, tentunya sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan biaya sekolah. Jika rame bisa mencapai 50 ribu”, cerita Ibunda Dzaky (Risa).

Di tengah keterbatasan yang ada, Dzaky tidak ingin putus sekolah.

Dia berusaha sekeras mungkin untuk mewujudkan cita-cita nya menjadi dokter.

“Alasanku ingin menjadi dokter supaya saat ibuku sakit aku adalah orang yang pertama merawatnya. Aku akan belajar lebih giat dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar cita-citaku tercapai”, ungkap Dzaky. Benar-benar anak yang sangat menyayangi ibunya ya Dzaky ini.

Mungkin sifat penyayang ini menurun dari almarhum sang ayah.

Sahabat semuanya masri bersama kita doakan semoga Dzaky bisa meraih cita-citanya dan menjadi anak yang sholih. Aamiin ya Robbal ‘Aalamiin….(May)

 

#RuangAnakAsuh
#anakyatim