Kepemimpinan dalam islam

Menjadi pemimpin tidak hanya sekedar jabatan dan kekuasaan, namun juga menanggung tanggung jawab yang telah diserahkan. Dalam islam seseorang tidak bisa serta merta menjadi pemimpin hanya karena memiliki keinginan atau ambisi semata, terdapat beberapa syarat atau kriteria yang harus dipenuhi apabila ingin menjadi seorang pemimpin.

Pemimpin dan kepemimpinan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain, sedangkan kepemimpinan adalah cara seseorang dalam memimpin untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai..

Kepemimpinan tidak bisa dihindari

dalam kehidupan ini. Sifat manusia adalah selalu membentuk komunitas. Dan dalam suatu komunitas selalu dibutuhkan seorang pemimpin. Negara dan Masyarakat, mereka membutuhkan pemimpin untuk dikelola dan tetap berjalan di porosnya, bahkan komunitas terkecil yang ada di dekat kita yaitu keluarga juga membutuhkan pemimpin.

Untuk menjadi pemimpin dalam Islam diharapkan untuk memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai moral dan ajaran sesuai syariat Islam, seperti keadilan, kemanusiaan, dan kepedulian terhadap umat. Mereka harus mematuhi hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam segala aspek kehidupan dan dalam pengambilan keputusan.

Pemimpin dalam Islam tidak boleh bertindak sewenang-wenang atau melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan olehagama. Mereka harus menjalankan tugasnya dengan penuh kesadaran bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT atas dirinya, seseorang yang dipimpinnya, dan perbuatan yang dilakukannya saat memimpin. Adapun hadis yang menerangkan hal ini, yaitu

“Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ketahuilah setiap dari kalian adalah seorang pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin orang banyak akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri pemimpin terhadap keluarga suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, budak juga seorang pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggungjawab atas yang dipimpinnya.” (HR Bukhari Muslim).

Menjadi seorang pemimpin berarti juga memiliki tanggung jawab yang berat, dan harus hati-hati supaya tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan, karena besar dosa-nya. Adapun hadis yang menjelaskan tentang hal tersebut, yaitu

“Tidaklah seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk ke surga.” (HR. Imam Al-Bukhari)

Dengan memahami ajaran kepemimpinan dalam Islam, diharapkan pemimpin mampu membawa manfaat dan memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat. Semoga setiap muslim yang menjadi pemimpin dapat meneladani Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin terdahulu, sehingga mampu menjalankan peran mereka dengan baik dan mendapatkan ridha dari Allah SWT serta umat yang dipimpinnya.