Oleh: Ustadz Rofiq Abidin

 

Orang pintar ujiannya adalah “keminter”, Lalu UJUB, berlanjut jadi TAKABBUR dan sombong bisa memporak- porandakan semua pencapaiannya.

Orang kaya ujiannya adalah “kedunyan”. Lalu KIKIR, berlanjut kepada WAHN dan ujungnya berperan seperti Qorun.

Orang kuat ujiannya adalah “sok”, lalu PAMER, berlanjut kepada MEREMEHKAN orang dan ujungnya adalah seperti Fir’aun yang mengaku “Tuhan”. Dan berkata “Ana robbukumul a’la”.

Orang cakep, ganteng dan cantik ujiannya adalah “syahwatnya”, jika egonya yang bermain maka akan KEBABLASAN sampai ia tidak merasa kebablasan.

Orang baik ujiannya pada “keikhlasannya”, apakah kebaikannya memang ikhlas, mengalir dan semestinya atau ada TENDENSI HAWA NAFSU. Ujungnya adalah dijatuhkan oleh egonya yang merasa paling baik, paling layak dan paling bersih. Dan ia pun menuding saudaranya, tanpa memandang noda hitam di tubuhnya.

Jebakan penyakit hati itu berawal dari ego kita. Waspadalah ! Sebagaimana iblis pernah merasa paling dan paling dibanding Adam AS, “ana khoiru minhu”. Karena EGO adalah ANANIYAH, bukan NAHNIYAH.

Mari bermuhasabah..
Semoga Allah mengokohkan KEMAUAN BAIK dan membimbing langkah baik kita.

” Jebakan penyakit hati selalu diawali dari ego atau ananiyah